Menu

Mode Gelap
Headline

News · 25 Sep 2022 07:15 WIB ·

Waktu-waktu Shalat yang Wajib Anda Ketahui, Simak Penjelasannya!


 Waktu-waktu Shalat yang Wajib Anda Ketahui, Simak Penjelasannya! Perbesar

Salat yang wajib pada dasarnya ada lima. Setiap salat ini memiliki awal waktu, sehingga tidak sah salat yang dilakukan sebelum waktunya. Ia juga memiliki akhir waktu, sehingga berdosalah orang yang melewatkan batas akhir waktunya. Allah berfirman :

إن الصلاة كانت على المؤمنين كتابا موقوتا

Artinya : “Sesungguhnya salat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktu atas orang-orang beriman.” (QS. an-Nisa ayat 103)

Hadis utama yang menjelaskan tentang waktu-waktu salat ini adalah riwayat yang cukup panjang dari Imam Muslim (no. 614), dari Buraidah bin al-Hushaib :

أَنَّ رَجُلًا سَأَلَهُ عَنْ وَقْتِ الصَّلَاةِ، فَقَالَ لَهُ: «صَلِّ مَعَنَا هَذَيْنِ – يَعْنِي الْيَوْمَيْنِ – فَلَمَّا زَالَتِ الشَّمْسُ أَمَرَ بِلَالًا فَأَذَّنَ، ثُمَّ أَمَرَهُ، فَأَقَامَ الظُّهْرَ، ثُمَّ أَمَرَهُ، فَأَقَامَ الْعَصْرَ وَالشَّمْسُ مُرْتَفِعَةٌ بَيْضَاءُ نَقِيَّةٌ، ثُمَّ أَمَرَهُ فَأَقَامَ الْمَغْرِبَ حِينَ غَابَتِ الشَّمْسُ، ثُمَّ أَمَرَهُ فَأَقَامَ الْعِشَاءَ حِينَ غَابَ الشَّفَقُ، ثُمَّ أَمَرَهُ فَأَقَامَ الْفَجْرَ حِينَ طَلَعَ الْفَجْرَ، فَلَمَّا أَنْ كَانَ الْيَوْمُ الثَّانِي أَمَرَهُ فَأَبْرَدَ بِالظُّهْرِ، فَأَبْرَدَ بِهَا، فَأَنْعَمَ أَنْ يُبْرِدَ بِهَا، وَصَلَّى الْعَصْرَ وَالشَّمْسُ مُرْتَفِعَةٌ أَخَّرَهَا فَوْقَ الَّذِي كَانَ، وَصَلَّى الْمَغْرِبَ قَبْلَ أَنْ يَغِيبَ الشَّفَقُ، وَصَلَّى الْعِشَاءَ بَعْدَمَا ذَهَبَ ثُلُثُ اللَّيْلِ، وَصَلَّى الْفَجْرَ فَأَسْفَرَ بِهَا»، ثُمَّ قَالَ: «أَيْنَ السَّائِلُ عَنْ وَقْتِ الصَّلَاةِ؟» فَقَالَ الرَّجُلُ: أَنَا، يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ: «وَقْتُ صَلَاتِكُمْ بَيْنَ مَا رَأَيْتُمْ»

Artinya : “Bahwa seorang lelaki bertanya tenang waktu shalat. Nabi kemudian berkata kepadanya, “Salatlah bersama kami dua hari ini!”

Maka ketika matahari tergelincir, Nabi memerintahkan bilal untuk azan, lalu beliau melaksanakan salat zuhur. Selanjutnya Nabi perintahkan bilal untuk azan dan beliau melaksanakan salat ashar saat matahari masih tinggi dan warnanya putih jernih. Kemudian beliau perintahkan lagi bilal untuk azan, dan beliau salat magrib ketika matahari telah tenggelam. Lalu Nabi perintahkan ilal azan, beliau pun salat isya ketika syafaq merah telah hilang. Nabi kemudian menyuruh Bilal azan dan Nabi salat fajar (subuh) saat fajar menyingsing.

Pada hari kedua, Nabi memerintahkan Bilal azan, namun beliau salat zuhur saat matahari sudah tidak panas, dan Nabi lebih menyukai salat zuhur saat matahari tidak sedang panas-panasnya. Nabi salat ashar ketika matahari masih tinggi (di atas ufuk barat) dan waktunya lebih lambat dari hari pertama. Nabi salat magrib sesaat sebelum syafaq merah hilang. Nabi salat isya setelah 2/3 malam berlalu. Dan Nabi salat fajar (subuh) seketika matahari hampir terbit.

Nabi  kemudian berkata, “Mana orang yang bertanya tentang waktu salat?”  Maka si laki-laki berkata, “Saya wahai Rasululah!”. Nabi besabda, “Waktu salat kalian adalah antara apa yang telah kalian lihat!”

Dari hadis yang cukup panjang ini, maka dapat ditarik batas-batas waktu salat :

Subuh

Waktu salat subuh dimulai dengan terbitnya fajar shâdiq dan terus hingga terbit matahari. Nabi ﷺ bersabda :

وقت صلاة الصبح من طلوع الفجر إلى طلوع الشمس

Artinya : “Waktu salat subuh adalah dari terbit fajar sampai terbit matahari.” (HR. Muslim no. 612)

Zuhur

Zuhur dimulai dengan tergelincirnya matahari (maksudnya, saat bayangan sudah mulai condong ke timur karena matahari sudah mulai condong ke arah barat), sehingga bayangan sama panjang dengan objek. Nabi ﷺ bersabda :

وقت الظهر إذ زالت الشمس، وكان ظل الرجل كطوله، ما لم يحضر العصر

Artinya : “Waktu zuhur adalah apabila tergelincir matahari, dan (sehingga) bayangan seseorang sama panjang dengan dia, selama waktu ashar belum masuk.” (HR. Muslim no. 612)

Ashar

Saat bayangan sama panjang dengan objek, maka saat itu waktu Ashar sudah mulai. Berakhir saat matahari terbenam sempurna. Nabi ﷺ bersabda :

ومن أدرك ركعة من العصر قبل أن تغرب الشمس فقد أدرك العصر

Artinya : “Dan siapa yang mendapati satu rakaat dari salat ashar sebelum matahari terbenam, maka sungguh ia telah mendapati salat ashar.” (HR. Bukhari no. 554, Muslim no. 618)

Magrib

Magrib dimulai sejak matahari sempurna tenggelam hingga syafaq merah benar-benar hilang dari langit. Nabi ﷺ bersabda :

وقت المغرب ما لم يغب الشفق

Artinya : “Waktu magrib adalah selama belum hilang syafaq (merah).” (HR. Muslim no. 612)

Isya

Waktu isya dimulai sejak syafaq merah hilang dari langit, sehingga waktu subuh masuk. Dalilnya adalah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di atas. Juga kaidah umum bahwa waktu salat baru habis ketika waktu salat yang baru telah masuk. Kecuali untuk waktu subuh yang habis saat matahari telah terbit, meskipun waktu zuhur belum masuk. (*)

Artikel ini telah dibaca 58 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

PJS Siapkan Strategi Menjadi Organisasi Pers Terdepan

19 September 2024 - 09:42 WIB

Hukum Tidak Boleh Dipakai untuk Menekan Lawan Politik

17 Agustus 2024 - 05:32 WIB

PKB Agam Pastikan Dukungan untuk Gus Muhaimin

15 Agustus 2024 - 16:07 WIB

Gelar PKD, GP Ansor Payakumbuh Siapkan Kader Berkualitas

11 Agustus 2024 - 11:04 WIB

Peduli Lingkungan, PJS dan Polri Kolaborasi

3 Agustus 2024 - 18:51 WIB

Sah! Ini Syarat CPNS 2024 yang Anda Tunggu

30 Juli 2024 - 14:04 WIB

Trending di News