Menu

Mode Gelap
Headline

Kajian Islam · 24 Sep 2022 12:34 WIB ·

Tahukan Anda Apa Itu Shalat?


 Tahukan Anda Apa Itu Shalat? Perbesar

Pengenalan Shalat

Makna asli dari shalat di dalam Bahasa Arab adalah doa. Contohnya adalah perintah Allah untuk mendoakan orang yang membayar zakat dengan redaksi “shalli” di dalam QS. at-taubah ayat 103.

Namun dalam syariat, istilah shalat mengandung arti perbuatan yang bermula dengan takbir, berakhir  dengan salam.

Para Nabi sebelum Nabi Muhammad ﷺ sebenarnya sudah mengenal shalat. Seperti saat Allah mengisahkan Nabi Ismail di dalam QS. Maryam ayat 55 :

وكان يأمر أهله بالصلاة والزكاة وكان عند ربه مرضيا

Artinya : “Dan adalah Ismail itu memerintahkan keluarganya salat dan berzakat. Dan adalah dia di sisi Tuhannya diredhai.”

Begitu juga sebelum terjadinya peristiwa isra dan mi’raj. Nabi telah terbiasa melaksanakan salat dua rakaat setiap subuh dan dua rakaat setiap sore. Ini berdasarkan firman Allah :

وسبح بحمد ربك بالعشي والإبكار

Artinya : “Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu pada waktu menjelang malam dan awal hari,”

Peristiwa Isra dan Mi’raj kemudian menghapus salat pagi dan sore ini, diganti menjadi lima salat, sehari semalam. Dan jika berbicara tentang salat yang wajib, maka maksudnya adalah salat yang lima, bukan salat yang lain.

Salat selain yang lima, hukumnya adalah sunah, kecuali jika dinazarkan. Ini berdasarkan sabda Nabi ﷺ ketika ditanya oleh seorang Arab pedalaman tentang salat apa yang wajib atasnya. Kemudian Nabi bersabda :

خمس صلوات في اليوم والليلة

Artinya : “Lima salat sehari semalam.”

Si Arab pedalaman kemudian bertanya kembali, apakah ada yang lain yang diwajibkan? Nabi kemudian menjawab :

لا، إلا أن تطوع

Artinya : “Tidak, kecuali engkau ingin menambah ketaatan.”

Salat lima waktu ini merupakan ibadah yang paling utama. Saking pentingnya, bahkan Nabi ﷺ bersabda:

إن بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة

Artinya : “Sesungguhnya antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan salat.”  (HR. Muslim no. 82)

Namun perlu diperhatikan, bahwa pengabai salat hanya bisa dihukumi kafir jika ia meninggalkan salat karena mengingkari bahwa salat itu wajib.

Sedangkan orang yang tahu bahwa salat itu wajib, tapi tetap tak mau melaksanakan salat karena malas misalkan, maka ia dihukumi fasik, tidak kafir. Ini karena hadis di atas harus dikompromikan pula dengan hadis-hadis lain, seperti sabda Nabi ﷺ :

خمس صلوات كتبهن الله على العباد، فمن جاء بهن لم يضيع منهن شيئا اتخفافا بحقهن كان له عند الله عهد أن يدخله الجنة، ومن لم يأت بهن فليس له عند الله عهد، إن شاء عذبه وإن شاء أدخله الجنة

Artinya : “Ada lima salat yang telah diwajibkan oleh Allah atas para hamba.Maka siapa yang melaksanakannya dan tidak mengabaikan satupun darinya, memenuhi segala kewajiban di dalam salat tersebut, maka adalah baginya perjanjian di sisi Allah, bahwa Allah masukkan ia ke dalam surga. Dan siapa yang tidak melaksanakan lima salat tersebut, maka ia tidak memiliki perjanjian dengan Allah. Jika Allah ingin, maka Allah azab dia. Jika Allah ingin, maka Allah tetap akan masukkan ia ke dalam surga,”

Di dalam hadis ini, Nabi tetap menjelaskan bahwa orang yang meninggalkan salat itu hukum asalnya adalah masuk neraka, akan tetapi jika Allah mau, Allah bisa saja mengampuni karena Allah berhak untuk itu.

Pengkafiran orang yang meninggalkan salat ini, andaipun memang terjadi, adalah sebuah perbuatan yang harus dilakukan atas dasar ilmu serta pengkajian mendalam, karena begitu besar efek di dalamnya.

Jika orang yang meninggalkan salat dihukumi kafir secara mutlak, berarti ia nanti kekal di neraka, darahnya halal di dunia (boleh dibunuh), hukum pernikahannya menjadi fasakh (rusak). Kemudian hubungan kewarisannya dengan keluarganya menjadi putus.

Maka disini ditegaskan, orang yang meninggalkan salat hanya bisa dikafirkan jika ia meninggalkan salat karena ingkar. Jika ia meninggalkan salat karena malas, maka ia menjadi fasik.

Meskipun tidak separah kafir, namun Allah tetap mewanti-wanti sifat fasik ini seperti di dalam banyak ayat-ayat Alquran. Semoga Allah menjadikan kita di antara hamba-hamba-Nya yang istiqamah dalam ketaatan. (*)

Bahasan Selanjutnya adalah Waktu-waktu Shalat…..

Artikel ini telah dibaca 55 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Nilai Kontrol Syahwat Dalam Ibadah Puasa (2)

5 April 2023 - 11:46 WIB

Nilai Kontrol Syahwat Dalam Puasa Ramadan (1)

4 April 2023 - 14:18 WIB

Khutbah Jumat: Adil Dalam Menilai

17 Februari 2023 - 07:58 WIB

Khutbah Jumat: Iman Adalah Pengalaman

10 Februari 2023 - 07:50 WIB

Khutbah Jumat: Al-Quran, Sudahkah Kita Pahami?

3 Februari 2023 - 07:00 WIB

Khutbah Jumat: Memahami Hakikat Beragama

11 November 2022 - 10:10 WIB

Trending di Kajian Islam