MEDIKITA.COM – Sinyal kenaikan harga BBM subsidi semakin kuat. Hal itu ditandai dengan program pengalihan subsidi yang akan dilakukan pemerintah.
Mewakili pemerintah, Mentri Keuangan, Sri Mulyani mengumumkan bahwa presiden akan meluncurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp24,17 Triliun.
Sri mengatakan pemberian BLT tersebut merupakan bentuk pengalihan subsidi BBM agar lebih tepat sasaran dan tepat manfaat.
Sebanyak 20,65 juta kelompok/Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan BLT sebesar Rp12,4 Triliun. Dengan rincian, masing-masing KPM menerima Rp150.000 selama empat kali.
Selain itu, kata Sri pemerintah juga akan membantu 16 juta pekerja yang mempunyai gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan dengan program Bantuan subsidi upah (BSU).
Para pekerja golongan tersebut (gaji maksimal Rp3 juta/bulan) akan menerima bantuan sebesar Rp600.000 sekali bayar.
Sri Mulyani menambahkan, Presiden juga minta pemerintah daerah untuk menyisihkan 2 persen anggaran dari dana transfer umum (DTU) seperti dana bagi hasil guna menjaga daya beli masyarakat.
Dana tersebut akan diperuntukkan membantu sektor transportasi, seperti angkutan umum, ojek hingga nelayan.
“Jadi dana sebesar 24,17 Triliun tersebut dibagi untuk 20,6 juta KPM sebesar Rp12,7 Triliun, untuk BSU 16 juta pekerja sebesar Rp9,6 Triliun dan menjaga daya beli masyarakat sebesar Rp2,17 Trilun,” papar Sri melansit kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (29/8/2022) kemarin. (WY)