MEDIKITA.COM — Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Padang harus merasakan pentingnya peningkatan kualitas pengkaderan di PMII. Sehingga mampu melahirkan pemimpin yang berkualitas, baik selama menjadi mahasiwa maupun setelah lepas dari status mahasiswa.
Demikian diungkapkan Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Propinsi Sumatera Barat Tan Gusli, pada pembukaan kegiatan silaturrahmi dan penguatan pemahaman nilai-nilai keaswajaan PMII se Kota Padang, Sabtu (24/9/2022) di aula PWNU Sumbar jalan Ciliwung No.10 Padang. Hadir Wakil Sekretaris PWNU Sumbar Eri Gusnedi. Sedangkan dari PMII hadir pengurus PC PMII Kota Padang, Komisariat dan Rayon PMII yang ada di sejumlah perguruan tinggi di Padang.
Menurut Tan Gusli, silakankan laksanakan pengkaderan, agar melahirkan pemimpin masa depan. Selain itu dapat meningkatkan kualitas pengkaderan. “Di setiap perguruan tinggi di Kota Padang diharapkan kepengurusan PMII sudah ada. Pengurus yang sudah ada agar aktif bergerak merekrut keanggotaan melalui pengkaderan,” tambah Kiai Tan Gusli.
Lebih lanjut Tan Gusli, memberikan peluang kepada PMII, jika akan melaksanakan pengkaderan dan kegiatan lainnya bisa memanfaat fasilitas di PWNU ini. “Aula ini bisa ananda manfaatkan untuk berbagai kegiatan,” kata Tan Gusli.
“Jagalah ukhuwah, persatuan, jangan terpecahbelah, dan yang lebih penting jaga serta amalkan amaliyah Ahlussunnah Waljamaah An-Nahdliyah. Kegiatan hari ini sebagai bagian dari memperkuat pemahaan nilai-nilai keaswajaan PMII. Karena itu ikuti acara ini dengan baik dan aktif,” kata Tan Gusli, yang juga mantan Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Padang ini.
Kegiatan dilanjutkan penyampaian materi oleh Wakil Ketua PWNU Sumbar Armaidi Tanjung dan kilas balik PMII Padang oleh Ketua PC PMII Kota Padang tahun 2007 Sahlul Munal. Sahlul Munal kembali terpilih dan mengaktif PMII Kota Padang setelah mengalami kevakuman beberapa tahun sebelumnya.
Sahlul Munal menyebutkan, PMII itu harus bergerak. Setiap kader PMII harus menjadi orang pergerakan. Hal ini sesuai dengan namanya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, yang berarti kadernya harus melakukan pergerakan. Tentu saja pergerakan disini pergerakan yang positif membangun jati diri mahasiswa.
“Pengurus PMII harus berpikir apa yang bisa diberikan kepada anggota PMII di masing-masing level kepengurusannya. Sebagai mahasiswa harus berbuat dan bergerak selama mengemban amanah organisasi PMII,” tutur Sahlul Munal yang sekarang menjabat Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan MAN IC Padang Pariaman ini. (*)