Menu

Mode Gelap
Headline

Opini & Tokoh · 14 Sep 2022 19:56 WIB ·

Menyongsong 1 Abad Nahdlatul Ulama


 Menyongsong 1 Abad Nahdlatul Ulama Perbesar

Prof. Dr. H. Asasriwarni MH
‘Awan PBNU
Guru Besar UIN IB
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar
Anggota Dewan Pertimbangan MUI Pusat

Dua agenda bersekala Internasional akan menjadi fokus Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam waktu dekat, dalam rangkaian menyongsong Satu Abad Nahdlatul Ulama. Yaitu Religion of Twenty (R20) dan Muktamar Internasional Fikih Peradaban.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Kholil Staquf yang menjadi inisiator kegiatan besar ini mengatakan bahwa Rabitah ‘Alam Islami (Liga Muslim Dunia) mendukung dan bersedia terlibat langsung dalam kerjasama menyongsong R20 tersebut.

Pada Rabu, 3 September lalu, Sekretaris Jendral Liga Muslim Dunia, Syekh Muhammad bin Abd Karim Al Isa menyatakan dukungannya kepada Yahya Kholil Staquf (Gus Yahya) untuk konferensi R20 yang akan diadakan di Bali pada tanggal 2-3 Nopember 202.

Dukungan penuh Syekh Isa untuk PBNU mengemuka setelah pertemuan kedua pemimpin Agama terkemuka dunia tersebut di Arab Saudi. Salah satu bentuk support tersebut adalah sekretariat permanen R20 di Center for shaved Civilizational Valuas (CSCV).

Sebelumnya Vatikan juga telah menyatakan dukungan mereka terhadap gagasan peradaban dunia yang diinisiasi oleh PBNU.

Dari dalam negeri PBNU juga mendapat dukungan penuh dari saudaranya, Muhammadiyah. Dukungan tersebut muncul dan disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haidar Nashir ketika saat menerima kunjungan PBNU ke kantor PP Muha mmadiyah beberapa waktu yang lalu.

Pemerintah RI pun sudah menyatakan dukungannya. Malah Presiden Jakowi akan membuka acara secara resmi kegiatan tersebut.

Tak kalah hebat, para tokoh baik nasional maupun internasional menyatakan akan hadir pada Konferensi Spritual gagasan Katib PBNU periode 2015-2021 tersebut. Diantaranya KH.Mustafa Bisri Rois Am PBNU 2014-2015, Uskup Thomas Shirr Maccher, Sekretaris Jenderal Aliansi Dunia. Serta Prof. Mary An Geldon, seorang Guru Besar Emeritus ilmu Hukum dari Harvard University.

Selain itu, dalam menyongsong 1 Abad NU, Pengurus Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam), telah mengadakan rapat kerja dan mendatangkan narasumber Prof. Dr. Azyumardi Azra. Pada saat itu, Azumardi menyampaikan urgensi pendidikan dan disiplin umum pada berbagai perguruan tinggi. Karena NU memerlukan banyak SDM di berbagai bidang untuk mempersiapkan abad keduanya sebagi sebuah organisasi Islam terbesar di dunia.

Untuk NU Wilayah Sumatera Barat sendiri, menyongsong satu abad NU juga suatu keharusan. Maka untuk itu NU Sumatera Barat juga perlu mempersiapkan SDM handal untuk menghadapi abad kedua nantinya. Memang saat ini NU Sumbar masih berbenah, salah satunya adalah memperbaiki dan mengokohkan keberadaan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumbar sebagai kawah candradimuka NU dalam mempersiapkan kader-kader masa depan.

Usaha itu sudah mulai nampak dan Alhamdulillah jalan menuju peradaban itu mulai terlihat terang. karena saat ini UNU Sumbar sudah memiliki 3 Fakultas dan 10 Program Studi (Prodi) yang Terakreditasi Baik. Semua itu menjadi ladang usaha Nahdliyin Sumbar (terutama pengurus NU) untuk mengokohkan pondasi-pondasi ke-NU-an di Sumatera Barat melalui jalur pendidikan.

Semua Fakultas dan Prodi yang ada di UNU Sumbar mesti kita bersamai untuk meningkatkan kualitas SDM penerus NU masa depan. Adapun Fakultas dan Prodi di UNU Sumbar yaitu;

1.Fakultas Sains
a.Prodi Budidaya Perairan (BDP)
b.Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP)
c.Prodi Agrobisnis
2.Fakultas Teknik
a.Prodi Sistem Informasi (Si)
b.Prodi Teknik Informatika (Ti)
c.Prodi Teknik Lingkungan (TL)
3.Fakultas Sosial & Humaniora
a.Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
b.Prodi Ekonomi Islam (Ei)
c.Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. (P.Bi)
d.Prodi Ilmu Hukum (IH)

Selain peningkatan SDM, sebagai warga Nahdliyin, kita juga berharap di UNU Sumbar, program moderasi beragama perlu dikembangkan. Begitu juga dengan Pondok Pesantren yang menjadi ciri khas NU, keunggulan kita selama ini berupa membaca kitab kuning atau kitab gundul perlu ditingkatkan lagi.

Disamping itu, ilmu umum, IT dan digital secara sinergi juga perlu dikembangkan di tingkat Madrasah, Pondok Pesantren dan sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama.

Selamat menyongsong 1 Abad NU, semoga NU bisa membangun peradaban dunia.

Artikel ini telah dibaca 81 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

APE Ramah Lingkungan, Bentuk Kreativitas dari Limbah Konveksi untuk PAUD di Aceh Tengah

30 Agustus 2024 - 23:51 WIB

Belajar dari Hamzah Haz

24 Juli 2024 - 12:37 WIB

Menyoal Politisasi BUMD

6 Juli 2024 - 22:07 WIB

Melawan Diskriminasi, Mengukir Masa Depan Jurnalis Kompeten

4 September 2023 - 16:00 WIB

Kenapa PDIP Ngotot Dengan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup?

11 Februari 2023 - 17:19 WIB

Momentum 1 Abad, Kebangkitan NU dan Jam’iyyah

7 Februari 2023 - 07:24 WIB

Trending di Opini & Tokoh