Yendri Junaidi, Lc., MA
ุงูุณูููุงูู ู ุนูููููููู ู ููุฑูุญูู ูุฉู ุงูููู ููุจูุฑูููุงุชููู
ุงููุญูู ูุฏู ูููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู ููููู ููุงูุตูููุงูุฉู ููุงูุณูููุงูู ู ุนูููู ุฃูุดูุฑููู ุงููุฃูููุจูููุงุกู ููุงููู ูุฑูุณููููููู ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ุฃูุฌูู ูุนููููู ุ ุฃูู ููุง ุจูุนูุฏู
ููููุง ุนูุจูุงุฏู ุงููููุ ุฃูููุตูููููู ู ููููููุณููู ุจูุชูููููู ุงูููู ููููุฏู ููุงุฒู ุงููู ูุชููููููููุ ููุงุณูู ูุนูููุง ูููููู ุงูููู ุชูุนูุงููู ููู ููุชูุงุจููู ุงููููุฑูููู ู :
ููุงูููุฐูููู ููุคูุชูููู ู ูุง ุขุชูููุง ูููููููุจูููู ู ููุฌูููุฉู ุฃููููููู ู ุฅูููู ุฑูุจููููู ู ุฑูุงุฌูุนูููู (60) ุฃููููุฆููู ููุณูุงุฑูุนูููู ููู ุงููุฎูููุฑูุงุชู ููููู ู ููููุง ุณูุงุจูููููู (61) ููููุง ููููููููู ููููุณูุง ุฅููููุง ููุณูุนูููุง ููููุฏูููููุง ููุชูุงุจู ููููุทููู ุจูุงููุญูููู ููููู ู ููุง ููุธูููู ูููู (62) ุณูุฑุฉ ุณุจุฃ
โDan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya. Mereka itu bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yagn lebih dahulu memperolehnya. Dan Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada Kami ada suatu catatan yang menuturkan dengan sebenarnya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan).โ (QS. Saba` ayat 60 โ 62).
Kaum muslimin sidang jamaah Jumat yang dirahmati Allah Swtโฆ
Dalam tafsirnya Thabari menuliskan bahwa ketika ayat ini turun, Sayyidah Aisyah ra bertanya kepada Nabi tentang maksud dan pengertiannya.
ุนู ุนุงุฆุดุฉ ุฃููุง ูุงูุช: “ูุง ุฑุณูู ุงููู (ุงูููุฐูููู ููุฃูุชูููู ู ูุง ุฃูุชูููุง ูููููููุจูููู ู ููุฌูููุฉู) ุฃูู ุงูุฑุฌู ูุฒูู ููุณุฑู ููุดุฑุจ ุงูุฎู ุฑุ ูุงู: ูุง ูุงุจูููุฉ ุฃุจู ุจูููุฑูุ ุฃู ูุงุจูููุฉู ุงูุตูุฏูููุ ููููููููููู ุงูุฑููุฌูู ููุตููู ู ููููุตููููู ููููุชูุตูุฏูููู ูููุฎุงูู ุฃูู ูุง ููููุจูู ู ููููู”
Dari Aisyah ra, ia berkata: โYa Rasulullah, mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut, apakah maksudnya orang yang berzina, mencuri dan minum khamar (lalu mereka merasa takut)?โ Rasulullah Saw menjawab: โBukan puteri Abu Bakar, maksudnya adalah orang yang puasa, shalat, dan bersedekah lalu ia takut jangan-jangan semua itu tidak diterima.โ
Ternyata demikian sifat orang beriman yang sesungguhnya. Ketika berbuat kebaikan pun mereka bukannya merasa aman atau yakin bahwa amal mereka pasti diterima dan tiket ke surga sudah di tangan.
Mereka justeru takut dan khawatir kalau-kalau semua amal ibadah itu tidak diterima Allah dan mereka tidak selamat dari azab neraka.
Lalu kenapa kita kadang melihat ada orang yang bahkan ketika melakukan kesalahan dan dosa pun tidak merasa takut sama sekali?
Jawabannya sederhana saja, karena mereka sesungguhnya belum beriman. Mereka mungkin sudah Islam, tapi mereka belum beriman.
Kalau mereka beriman maka mereka akan selalu berusaha memperbanyak kebaikan dan bergegas melakukan kebaikan.
Di saat yang sama mereka tetap was-was dan cemas jangan-jangan kebaikan yang mereka lakukan tidak diterima oleh Allah.
Jangan-jangan ada yang tidak sempurna. Jangan-jangan niatnya bercampur dengan riya dan sebagainya.
Inilah tanda utama seorang yang beriman. Bergegas pada ketaatan dan takut pada dosa dan maksiat.
Mari Rita Renungkan
Sudah berapa sering kita mendengarkan janji pahala yang akan Allah berikan untuk segala ketaatan kita.
Tapi apakah semua itu telah mampu membuat kita termotivasi untuk mengejar pahala itu?
Contoh sederhana saja. Siapa diantara kita yang tidak tahu kalau bersegera datang ke masjid di hari Jumat itu pahalanya besar?
Tapi apakah sudah semua kita mengamalkannya? Kenapa kita tidak mengamalkannya? Bukan tidak tahu, tapi sebenarnya kita tidak terlalu yakin (beriman).
Siapa yang tidak tahu ancaman Allah bagi orang yang tidak mengerjakan shalat? Tapi kita masih menemukan banyak orang yang tidak shalat.
Kenapa?
Sesungguhnya ia tidak percaya hal itu, seperti kata orang Minang: โPicayo lai yakin indakโ.
Selama pahala dan dosa itu tidak benar-benar kita yakini maka sulit diharapkan kita bergegas mengejar pahala dan lari dari dosa.
Contoh sederhana saja. Semua kita tahu bahwa orang yang sudah mati tidak akan bisa membahayakan siapapun.
Ia diam tak bergerak. Tapi siapa diantara kita yang berani tidur berdua saja dengan mayat di sebuah kamar gelap tanpa di dampingi siapapun?
Kenapa banyak nasehat-nasehat agama yang tidak terlalu memberi pengaruh pada diri sebagian kita? Jawabannya, karena kita belum percaya pada agama ini sepenuhnya.
Nasehat-nasehat itu hanya akan berguna untuk orang-orang beriman saja. Sebagaimana firman Allah Swt :
ููุฐููููุฑู ููุฅูููู ุงูุฐููููุฑูู ุชูููููุนู ุงููู ูุคูู ููููููู
โDan berilah peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang beriman.โ (QS. adz-Dzariyaat ayat 55).
Kalau ada orang yang tidak percaya pada dokter, apakah mungkin ia mau disuruh untuk minum obat? Tidak mungkin. Kenapa? Karena ia memang tidak percaya kalau dokter itu punya ilmu dan tahu penyakit yang dideritanya. Kapan ia mau minum obat? Kalau ia percaya pada sang dokter.
Cara Agar Beriman
Pertama, berdoalah pada Allah agar kita diberikan keimanan, karena keimanan itu sesungguhnya adalah anugerah terbaik dari Allah Swt.
Kedua, iman adalah tingkat kedua setelah Islam. Tidak bisa sampai ke tingkat iman kalau tangga Islam tidak dinaiki. Apa tangga-tangga Islam itu? Shalat, puasa, zakat dan haji.
Naiki tangga-tangga itu dengan tekun dan penuh keikhlasan, insya Allah kita akan diantarkan pada derjat iman.
Keimanan tidak tampak dari ibadah-ibadah lahir yang kita lakukan, apalagi dari baju dan penampilan. Keimanan tampak di batin dan kondisi jiwa. Seseorang belum belum dikatakan mukmin sebelum ia diuji.
Suatu ketika, Rasulullah Saw membagikan ghanimah (harta rampasan perang) kepada sahabat-sahabatnya. Ada sebagian orang yang tidak mendapat bagian.
Diantara sahabat ada yang mempertanyakan: โYa Rasulullah, kenapa engkau tidak memberi si fulan? Demi Allah sesungguhnya dia adalah seorang mukmin?โ
Rasulullah Saw menjawab: โAtau muslim?โ Maksudnya, darimana engkau yakin kalau dia seorang mukmin. Barangkali saja ia baru seorang muslim, belum seorang mukmin.
Iman tidak semudah mengatakannya. Perlu perjuangan, mujahadah, ujian dan bukti untuk mengatakan bahwa saya sudah menjadi seorang mukmin.
ูุงุนุชุจุฑูุง ูุง ุฃููู ุงูุฃูุจุงุจ ูุนููู ุชุฑุญู ูู