MEDIKITA.COM – Apa itu literasi budaya Minangkabau? Empat pembicara bakal mengulasnya pada diskusi webinar virtual Minggu (20/11/2022) malam pukul 19.00 – 22.00 WIB. Keempatnya masing-masing Filologi Indonesia Pramono, Ph.D, Peneliti Bahasa/Sastra Prof. Dr. Muzril, Dosen/Penerbitan Polimedia Jakarta Anggun Gunawan, S.Phill, M.A dan sastrawan Pinto Janir.
Demikian diungkapkan Ketua Satupena Sumatera Barat Sastri Bakry, Sabtu (19/11) di Padang jelang persiapan pelaksanaan diskusi virtual yang akan dipandu Fuji Samantha, S.ST, M.I.Kom. Menurut Sastri, Pramono tampil dengan topik dinamika tulis dan khazanah manuskrip Minangkabau, Muzril topiknya literasi bahasa Minang di era globalisasi, Anggun Gunawan topiknya budaya literasi Minangkabau dalam perspektif milenial dan Pinto Janir bertemakan merawat literasi Minangkabau di zaman yang makin galau.
“Diskusi virtual bisa diikuti dengan zoom meeting code: 966 5752 6703 passcode: Budaya. Kita mengharapkan banyak yang ikut dalam perbincangan literasi budaya Minangkabau ini. Baik akademisi, praktisi, pemerhati, wartawan, sastrawan, penulis, para pendidik maupun masyarakat luas yang peduli dengan budaya Minangkabau,” tutur Sastri Bakry aktivis perempuan Sumatera Barat ini.
Dikatakan Sastri, kegiatan ini digelar merupakan bagian dari pra pelaksanaan Internationl Minangkabau Literacy Festival (IMLF) yang dilaksanakan Satupena Sumbar pada 22-27 Februari 2023 mendatang. IMLF diselenggarakan DPD Satupena Sumatera Barat dan Sumbar Talenta Indonesia Foundation, didukung Kemendagri dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dipusatkan di PPSDM Kemendagri Baso, Kabupaten Agam.
Hingga hari ini sudah terdaftar lebih dari 90 orang peserta dari dalam dan luar negeri. Dari luar negeri antara lain Malaysia, Brunei, Spanyol, Jerman, Australia, Amerika, Singapure, Zimbabwe, Rusia, dan Belanda. Sedangkan kegiatan selama IMFL mencakup seminar, diskusi panel, workshop mengenai menulis akademik dan menulis kreatif, pameran literasi dan pameran buku, lomba baju kuruang basiba, pertunjukan kebudayaan/kesenian, bazar makanan dan lomba lainnya, kata Sastri yang didampingi sekretarisnya Armaidi Tanjung.
Ditambahkan Sastri, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan budaya literasi yang semakin kompleks di era 4.0; saling berbagi wawasan, ilmu pengetahuan, dan pengalaman terkait dunia literasi dalam berbagai aspek pendidikan, kesenian, sastra, seni, budaya, pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi kreatif. Selain itu menumbuhkembangkan kecakapan literasi dalam interaksi global menuju tatanan dunia baru yang telah menembus batas Negara, menumbuhkembangkan kecakapan sosio-kultural dalam membangun kesaling-pahaman dan integritas diri sebagai penduduk dunia maya yang baru. Juga mempromosikan dan mengenal lingkungan Minangkabau dan obyek wisata Sumatera Barat yang semakin berkembang. (02)