MEDIKITA.COM – Relawan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Banyumas kampanyekan “Stop Pasung ” ke masyarakat.
Mereka mengemas kampanye tersebut melalui teatrikal dalam karnaval mobil hias HUT Republik Indonesia (RI) ke-77.
Teatrikal ini sebagai edukasi kepada masyarakat agar tidak mengucilkan dan mendiskriminasi ODGJ.
Dalam teatrikal tersebut ditampilkan prosedur penanganan ODGJ. Sehingga, masyarakat tahu bahwa ODGJ juga harus mendapatkan penanganan yang layak, baik dari keluarga, fasilitas Kesehatan dan lainnya.
“Sejatinya mereka (ODGJ) sama dengan kita. Namun, mungkin keluarga ODGJ belum tahu penanganan yang tepat bagi ODGJ. Apalagi yang kambuhan atau meresahkan di lingkungan , akhirnya dipasung.” jelas Ketua Relawan ODGJ Banyumas, Sapto Adi Wibowo, Sabtu (20/8).
Jika ODGJ dirangkul, lanjut Sapto yang akrab disapa Saprol, diberi akses kesehatan dan diperlakukan secara baik, mereka juga sama seperti orang pada umumnya.
Menurutnya, apabila ODGJ yang meresahkan atau sampai membahayakan orang sekitar, bisa dibuatkan tempat isolasi sementara yang layak. Ketika sudah stabil bisa dikembalikan ke masyarakat untuk berinteraksi seperti biasa.
Ia berharap dengan kampanye tersebut, akan mengurangi stigma negatif terhadap ODGJ. Sehingga, ODGJ dapat diterima di lingkungannya.
Melalui edukasi tersebut juga diharapkan adanya kesadaran semua lapisan masyarakat untuk membantu ODGJ menjangkau fasilitas kesehatan.
“Semoga ODGJ mendapatkan pelayanan maksimal. Pasca rehabilitasi, mereka dapat diberi keterampilan agar produktif dan mandiri,” tutupnya. (AMV)