Oleh: Prof.Dr.H.Asasriwarni MH (Guru Besar UIN IB/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar dan Anggota Dewan Pertimbangan MUI Pusat)
Anak adalah aset yang paling berharga bagi kedua orang tuanya. Tentu setiap orang menginginkan anak-anaknya menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah. Salah satu yang harus dilakukan oleh setiap orang tua dan harus terus-menerus diulang-ulang adalah mendoakan kebaikan untuk anak-anaknya, karena do’a orang tua adalah do’a yang mustajabah.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda sbb :
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga do’a mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu : Do’a kedua orang tua, Do’a orang yang bepergian ( safar ), Dan do’a orang yang dizalimi ( HR. Abu Daud, hasan ).
1. Do’a Orang Tua :
Do’a orang tua, baik bapak atau ibunya adalah do’a yang mustajabah, baik itu berisi do’a kebaikan maupun do’a tentang keburukan. Di antara manfaat seringnya mendo’akan kebaikan untuk anak adalah :
a. Pertama :
Do’a kedua orang tua untuk anak adalah termasuk do’a yang mustajabah dan akan dikabulkan oleh Allah berdasarkan keterangan dalam hadis Nabi tetsebut di atas.
b. Kedua :
Mendo’akan anak akan menambah semangat dan motivasi dalam mendidik anak.
c. Ketiga :
Mendo’akan anak akan memperkuat rasa kasih sayang dan kedekatan hati dari kedua orang tua.
d Keempat :
Hal ini merupakan sunah para NABI dan RASUL, karena mereka selalu mendo’akan kebaikan untuk anak dan juga keturunannya di masa yang akan datang sebagaimana banyak disebutkan dalam Al Qur’an.
2. Berbagai Doa Untuk Kebaikan Anak Di Dalam Al Qur’an :
Di antara sebaik-baik do’a adalah do’a yang diajarkan oleh Allah di dalam Al Qur’an. Do’a untuk kebaikan anak yang Allah sebutkan dalam Al Qur’an antara lain :
a. Pertama :
Doa para ‘Ibadurrahman dalam Al Qur’an :
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati ( jiwa ) kami, dan jadikanlah kami teladan bagi orang-orang yang bertakwa (QS. Al-Furqan Ayat : 74 ).
b. Kedua :
Doa Nabi Zakariya ‘Alaihis Salam Dalam Al’Qur’an :
فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (5) يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آَلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا
Anugerahilah kepadaku dari sisi-Mu seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi ( ilmu dan kenabian ) dari sebagian keluarga Ya’qub. Dan jadikanlah dia, ya Rabbku, seorang yang diridhai di sisi-Mu (QS. Maryam Ayat : 5-6 ).
c. Ketiga :
Selanjutnya Beliau ‘Alaihis Salam Juga Berdoa Dalam Al-Qur’an Sbb :
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Ya Tuhanku, anugerahilah kepadaku dari sisi-Mu seorang anak yang shalih. Sesungguhnya Engkau Maha Mengabulkan do’a
(QS. Ali-‘Imran Ayat : 38 ).
d. Keempat :
Doa Nabi Ibrahim Dan Isma’il ‘Alaihimas Salam sbb :
رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu dan (jadikanlah) di antara anak keturunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu” (QS. Al-Baqarah Ayat : 128 ).
e. Kelima :
Do’a khalilullah Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam Dalam Al-Qur’an sbb :
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Ya Tuhanku anugrahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang-orang yang shalih, anugrahkanlah kepadaku (QS. Ash-Shaffat Ayat : 100 ).
f. Keenam :
Selanjutnya Beluau Juga Berdo’a Dalam Al-Qur’an Sbb :
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan dari anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, kabulkanlah doaku (QS. Ibrahim Ayat : 40 ).
g. Ketujuh :
Perhatikan pula doa Nabi Ibrahim tatakala telah mencapai usia matang yaitu usia 40 tahun. Beliau berdo’a sbb :
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي
Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat beramal shalih yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku (QS. Al-Ahqaf Ayat : 15 ).
3. Jangan Berdo’a Keburukan Untuk Anak :
Tidak selayaknya orang tua mendo’akan keburukan untuk anaknya. Do’a keburukan akan menimbulkan bahaya dan menghancurkan masa depan anak.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang mendo’akan keburukan bagi anak, karena ini bertentangan dengan akhlak Islam dan menyelisihi cara mendidik yang diajarkan oleh para nabi.
Sebagai contoh, Nabi ketika berdakwah di Thaif dan mendapat perlakuan buruk, beliau tidak mendo’akan keburukan bagi mereka dan keturunan mereka. Beliau justru beraharap dan berdo’a kepada Allah SWT, seraya bersabda sbb :
أرجو أن يُخْرِجَ اللَّهُ مِن أصلابِهِم مَن يعبدُ اللَّهَ
Aku berharap kepada Allah semoga akan lahir dari tulang sulbi mereka keturunan yang senantiasa menyembah hanya kepada Allah
Dan Akhirnya Allah SWT pun mengabulkan permohonan baginda Nabi. Oleh karena itu, Nabi pun melarang untuk mendo’akan keburukan bagi anak-anak melalui sabdanya berikut ini :
لَا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَوْلَادِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ، لَا تُوَافِقُوا مِنَ اللهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ، فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ
Janganlah kalian mendo’akan keburukan untuk diri kalian, dan juga untuk anak-anak kalian, atau harta kalian. Jangan sampai kalian menepati suatu waktu yang pada waktu itu Allah Subhanahu wa Ta’ala diminta sesuatu lantas Dia kabulkan do’a kalian tersebut (HR. Muslim).
Semoga bermanfaat dan menjadi pengingat serta motivasi bagi kita untuk terus senantiasa mendo’akan dan mengulang-ulang do’a kebaikan untuk anak-anak kita.
Semoga Allah memberi kita Taufik dan Hidayah, untuk selalu dapat mengamalkan apa yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT