MEDIKITA.COM – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan terus berupaya untuk melakukan digitalisasi di berbagai layanan pemerintahan. Upaya digitalisasi ini ditujukan mulai dari peningkatan kedisiplinan hingga tertatanya data-data yang ada di pemerintahan. Tujuannya untuk mewujudkan satu data Solok Selatan.
Memastikan kedisiplinan, Pemkab sedang menyiapkan aplikasi untuk memantau kinerja dari perangkat nagari. Aplikasi ini bernama Sistem Informasi Kinerja Aparatur Pemerintahan Nagari alias SIKAP Nagari.
Sekda Solok Selatan, Syamsurizaldi mengatakan hal tersebut sebagai inovasi untuk memantau manajemen kinerja perangkat nagari. Sebab, saat ini nagari menjadi pemerintahan terdepan di Sumatera Barat.
“Kami melihat agak miris dengan disiplin, kinerja, dan loyalitas perangkat nagari. Sebab tidak mungkin perangkat nagari itu tidak disiplin karena kan pemerintahan terdepan. Jadi perlu kontrol seperti di pemda,” kata Syamsurizaldi saat membuka rapat, di Kantor Bupati Solok Selatan, Jumat (7/10/2022).
Pemerintah menargetkan aplikasi ini bisa digunakan dalam waktu dekat dengan masa percobaan selama dua bulan.
Pembuatan aplikasi ini dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dengan masukan-masukan yang diberikan dari pihak kecamatan yang berhubungan langsung dengan nagari. Selain itu, juga butuh dukungan jika ada dari regulasi yang diperlukan.
“Ke depan aplikasi ini dicoba rancang oleh Diskominfo untuk diterapkan. Oleh karena itu butuh masukan evidence base tentang disiplin perangkat nagari. Termasuk dengan kaitan regulasi apakah butuh peraturan tentang disiplin aparatur nagari,” terangnya.
Selain mengenai SIKAP Nagari, pemerintah juga terus mendorong pemanfaatan aplikasi dasawisma online di kecamatan, bernama Simsalabim. Sejak duluncurkan pada Januari lalu, tingkat kepatuhan pemerintah kecamatan diniai masih rendah, padahal sudah disepakati bahwa aplikasi ini akan menjadi sumber data utama untuk bisa mencapai Satu Data Solok Selatan.
“Oleh karena itu aplikasi ini saya minta tolong berbagi informasi dan memberi masukan kira-kira apa kendala di lapangan sehingga progresnya lambat,” tegasnya.
Ke depan, pemerintah akan mulai melakukan penilaian dan berkomitmen untuk memberikan apresiasi kepada kecamatan yang disiplin dalam menggunakan aplikasi ini. (Zk)