MEDIKITA.COM – Mencintai tanah air adalah hal yang sifatnya alami pada diri manusia. Karena sifatnya yang alamiah dan melekat pada diri manusia, maka agama Islam tidak melarangnya. Sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran/nilai-nilai Islam.
Islam sebagai agama yang sempurna bagi kehidupan manusia mengatur fitrah manusia dalam mencintai tanah airnya.
Supaya menjadi manusia yang dapat berperan secara maksimal dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berkenaan dengan vonis bahwa cinta tanah air tidak ada dalilnya, maka guna menjawab vonis tersebut, perlu kiranya kita mencermati paparan ini.
Berikut adalah dalil-dalil tentang bolehnya cinta tanah air:
1. Dalil Cinta Tanah Air Dari Al-Qurโan.
Salah satu ayat Al-Qurโan yang menjadi dalil cinta tanah air menurut penuturan para ahli tafsir adalah Qurโan surat Al-Qashash ayat 85:
ุฅูููู ุงูููุฐูู ููุฑูุถู ุนููููููู ุงููููุฑูุขูู ููุฑูุงุฏูููู ุฅูููู ู ูุนูุงุฏู
Artinya: โSesungguhnya (Allah) yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qurโan benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali.โ (QS. Al Qashas : 85).
Para mufassir dalam menafsirkan kata “ู ุนุงุฏ” terbagi menjadi beberapa pendapat. Ada yang menafsirkan kata “ู ุนุงุฏ” dengan Makkah, akhirat, kematian, dan hari kiamat.
Namun menurut Imam Fakhr Al-Din Al-Razi dalam tafsirnya Mafatih Al-Ghaib, pendapat yang lebih mendekati yaitu pendapat yang menafsirkan dengan Makkah.
Syekh Ismail Haqqi Al-Hanafi Al-Khalwathi (wafat 1127 H) dalam tafsirnyaย Ruhul Bayanย mengatakan:
ููู ุชููุณูุฑู ุงูุขูุฉู ุฅุดูุงุฑูุฉู ุฅููู ุฃููู ุญูุจูู ุงูููุทููู ู ููู ุงูุฅูู ุงููุ ูููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู – ููููููู ููุซููุฑูุง: ุงูููููุทููู ุงูููุทูููุ ููุญูููููู ุงูููู ุณุจุญุงูู ุณูุคููููู ……. ููุงูู ุนูู ูุฑู ุฑุถู ุงููู ุนูู ูููููุงู ุญูุจูู ุงูููุทููู ููุฎูุฑูุจู ุจูููุฏู ุงูุณูููุกู ููุจูุญูุจูู ุงูุฃูููุทูุงูู ุนูู ููุฑูุชู ุงูุจูููุฏูุงูู.
Artinya: โDi dalam tafsirnya ayat (QS. Al-Qashash:85) terdapat suatu petunjuk atau isyarat bahwa โcinta tanah air sebagian dari imanโ. Rasulullah SAW (dalam perjalanan hijrahnya menuju Madinah) banyak sekali menyebut kata; โtanah air, tanah airโ, kemudian Allah SWT mewujudkan permohonannya (dengan kembali ke Makkah)โฆ.. Sahabat Umar RA berkata; โJika bukan karena cinta tanah air, niscaya akan rusak negeri yang jelek (gersang), maka sebab cinta tanah air lah, dibangunlah negeri-negeriโ. (Ismail Haqqi al-Hanafi, Ruhul Bayan, Beirut, Dar Al-Fikr, Juz 6, hal. 441-442).
Selanjutnya, ayat yang menjadi dalil cinta tanah air menurut ulama yaitu Al-Qur’an surat An-Nisaโ ayat 66.
ูููููู ุฃููููุง ููุชูุจูููุง ุนูููููููู ุฃููู ุงููุชูููููุง ุฃูููููุณููู ุฃููู ุฃุฎุฑูุฌููุง ู ูู ุฏูููุงุฑูููู ู ู ูุง ููุนูููููู ุฅููููุง ููููู ู ููู
Artinya: โDan sesungguhnya jika seandainya Kami perintahkan kepada mereka (orang-orang munafik): โBunuhlah diri kamu atau keluarlah dari kampung halaman kamu!โ niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka…” (QS. An-Nisa’: 66).
Syekh Wahbah Al-Zuhaily dalam tafsirnyaย al-Munir fil Aqidah wal Syariโah wal Manhajย menyebutkan:
ููู ูููู: (ุฃููู ุงุฎูุฑูุฌูููุง ู ููู ุฏูููุงุฑูููู ู) ุฅูููู ูุงุกู ุฅูููู ุญูุจูู ุงูููุทููู ูุชูุนูููููู ุงููููุงุณู ุจูููุ ููุฌูุนูููู ููุฑููููู ููุชููู ุงููููููุณูุ ููุตูุนูููุจูุฉู ุงูููุฌูุฑูุฉู ู ููู ุงูุฃููุทูุงูู.
Artinya: โDi dalam firman-Nya (ูู ุงุฎูุฑูุฌูููุง ู ููู ุฏูููุงุฑูููู ู) terdapat isyarat akan cinta tanah air dan ketergantungan orang dengannya, dan Allah menjadikan keluar dari kampung halaman sebanding dengan bunuh diri, dan sulitnya hijrah dari tanah air.โ (Wahbah Al-Zuhaily, al-Munir fil Aqidah wal Syariโah wal Manhaj, Damaskus, Dar Al-Fikr Al-Muโashir, 1418 H, Juz 5, hal. 144).
Pada kitabnya yang lain,ย Tafsir al-Wasith, Syekh Wahbah Al-Zuhaily mengatakan:
ููู ููููููู ุชูุนูุงูู: (ุฃููู ุงุฎูุฑูุฌููุง ู ููู ุฏููุงุฑูููู ู) ุฅูุดูุงุฑูุฉู ุตูุฑูููุญูุฉู ุฅููู ุชูุนููููู ุงูููููููุณู ุงูุจูุดูุฑููููุฉู ุจูุจููุงุฏููุงุ ููุฅูููู ุฃูููู ุญูุจูู ุงูููุทููู ู ูุชูู ูููููู ููู ุงูููููููุณู ููู ูุชูุนูููููุฉู ุจูููุ ููุฃูููู ุงูููู ุณูุจูุญุงูููู ุฌูุนููู ุงูุฎูุฑูููุฌู ู ููู ุงูุฏููููุงุฑู ููุงูุฃูููุทุงูู ู ูุนูุงุฏููุงู ููู ููุงุฑูููุง ููุชููู ุงููููููุณูุ ููููููุง ุงูุฃูู ูุฑููููู ุนูุฒูููุฒูุ ููููุง ููููุฑููุทู ุฃุบูููุจู ุงููููุงุณู ุจูุฐูุฑููุฉู ู ููู ุชูุฑุงุจู ุงูููุทููู ู ูููู ูุง ุชูุนูุฑููุถูููุง ููููู ูุดูุงููู ูุงูู ูุชูุงุนูุจู ูุงูู ูุถูุงูููุงุชู.
Artinya: Di dalam firman Allah โkeluarlah dari kampung halaman kamuโ terdapat isyarat yang jelas akan ketergantungan hati manusia dengan negaranya, dan (isyarat) bahwa cinta tanah air adalah hal yang melekat di hati dan berhubungan dengannya. Karena Allah SWT menjadikan keluar dari kampung halaman dan tanah air, setara dan sebanding dengan bunuh diri. Kedua hal tersebut sama beratnya. Kebanyakan orang tidak akan membiarkan sedikitpun tanah dari negaranya manakala mereka dihadapkan pada penderitaan, ancaman, dan gangguan.โ (Wahbah Al-Zuhaily, Tafsir al-Wasith, Damaskus, Dar Al-Fikr, 1422 H, Juz 1, hal. 342).
Ayat Al-Qurโan selanjutnya yang menjadi dalil cinta tanah air, menurut ahli tafsir kontemporer, Syekh Muhammad Mahmud Al-Hijazi yaitu pada QS. At-Taubah ayat 122.
ููู ุง ูุงูู ุงููู ูุคูู ูููููู ููููููููุฑููุง ููุงูููุฉู ูููููููุง ููููุฑู ู ููู ููููู ููุฑูููุฉู ู ูููููู ู ุทุงุฆูููุฉู ููููุชูููููููููุง ููู ุงูุฏููููู ููููููููุฐูุฑููุง ููููู ูููู ู ุฅูุฐุง ุฑูุฌูุนููุง ุฅูููููููู ู ููุนููููููู ู ููุญูุฐูุฑูููู
Artinya: Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya. (QS. At-Taubah: 122).
Syekh Muhammad Mahmud al-Hijazi dalamย Tafsir al-Wadlihย menjelaskan ayat di atas sebagai berikut:
ูุชูุดููุฑู ุงูุขูุฉู ุฅูู ุฃููู ุชูุนููููู ู ุงูุนูู ู ุฃูู ูุฑู ูุงุฌูุจู ุนูู ุงูุฃู ููุฉู ุฌูู ูุนูุง ููุฌููุจูุง ูุง ููููููู ุนูู ููุฌูุจู ุงูุฌููุงุฏู ูุงูุฏูููุงุนู ุนููู ุงูููุทููู ููุงุฌูุจู ู ูููุฏููุณูุ ููุฅูููู ุงูููุทููู ููุญูุชุงุฌู ุฅูู ู ููู ูููุงุถููู ุนููููู ุจูุงูุณููููู ููุฅูููู ู ููู ููููุงุถููู ุนููููู ุจูุงููุญูุฌููุฉู ููุงูุจูุฑูููุงููุ ุจููู ุฅูููู ุชูููููููุฉู ุงูุฑูููุญู ุงูู ูุนููููููููุฉูุ ูุบูุฑูุณู ุงูููุทููููููุฉู ููุญูุจูู ุงูุชููุถูุญูููุฉูุ ููุฎููููู ุฌููููู ููุฑูู ุฃูููู ุญูุจูู ุงูููุทููู ู ููู ุงูุฅููู ูุงููุ ููุฃูููู ุงูุฏููููุงุนู ุนููููู ููุงุฌูุจู ู ูููุฏููุณู. ููุฐูุง ุฃูุณูุงุณู ุจูููุงุกู ุงูุฃูู ููุฉูุ ูุฏูุนูุงู ูุฉู ุงุณูุชูููููุงููููุง.
Artinya: โAyat tersebut mengisyaratkan bahwa belajar ilmu adalah suatu kewajiban bagi umat secara keseluruhan, kewajiban yang tidak mengurangi kewajiban jihad, dan mempertahankan tanah air juga merupakan kewajiban yang suci. Karena tanah air membutuhkan orang yang berjuang dengan pedang (senjata), dan juga orang yang berjuang dengan argumentasi dan dalil. Bahwasannya memperkokoh moralitas jiwa, menanamkan nasionalisme dan gemar berkorban, mencetak generasi yang berwawasan โcinta tanah air sebagian dari imanโ, serta mempertahankannya (tanah air) adalah kewajiban yang suci. Inilah pondasi bangunan umat dan pilar kemerdekaan mereka.โ (Muhammad Mahmud al-Hijazi, Tafsir al-Wadlih, Beirut, Dar Al-Jil Al-Jadid, 1413 H, Juz 2, hal. 30).
Ayat-ayat di atas sebagaimana telah jelaskan oleh para mufassir dalam kitab tafsirnya masing-masing merupakan dalil cinta tanah air di dalam Al-Qurโan Al-Karim
2. Dalil Cinta Tanah Air dari Hadits
Berikut ini adalah hadits-hadits yang menjadi dalil cinta tanah air menurut penjelasan para ulama ahli hadits, yang dikupas tuntas secara gamblang:
ุนููู ุฃูููุณู ุฃูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุงูู ุฅูุฐูุง ููุฏูู ู ู ููู ุณูููุฑู ููููุธูุฑู ุฅูููู ุฌูุฏูุฑูุงุชู ุงููู ูุฏููููุฉู ุฃูููุถูุนู ููุงููุชููู ููุฅููู ููุงูู ุนูููู ุฏูุงุจููุฉู ุญูุฑููููููุง ู ููู ุญูุจููููุง ……. ููููู ุงููุญูุฏููุซู ุฏูููุงููุฉู ุนูููู ููุถููู ุงููู ูุฏููููุฉู ููุนูููู ู ูุดูุฑููุนููููุฉ ุญูุจูู ุงูููุทููู ูุงูุญูููููู ุฅููููููู
Artinya: โDiriwayatkan dari sahabat Anas; bahwa Nabi SAW ketika kembali dari bepergian, dan melihat dinding-dinding madinah beliau mempercepat laju untanya. Apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkanya (untuk mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah. (HR. Bukhari, Ibnu Hibban, dan Tirmidzi).
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalany (wafat 852 H) dalam kitabnya Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari (Beirut, Dar Al-Maโrifah, 1379 H, Juz 3, hal. 621), menegaskan bahwa dalam hadits tersebut terdapat dalil (petunjuk): pertama, dalil atas keutamaan kota Madinah; kedua, dalil disyariatkannya cinta tanah air dan rindu padanya.
Sependapat dengan Al-Hafidz Ibnu Hajar, Badr Al-Din Al-Aini (wafat 855 H) dalam kitabnya โUmdatul Qari Syarh Shahih Bukhari menyatakan:
ูููููู: ุฏูููุงููุฉ ุนูููู ููุถููู ุงููู ูุฏููููุฉู ููุนูููู ู ูุดูุฑููุนููููุฉู ุญูุจูู ุงูููุทููู ููุงููุญููููุฉู ุฅููููููู
Artinya; โDi dalamnya (hadits) terdapat dalil (petunjuk) atas keutamaan Madinah, dan (petunjuk) atas disyariโatkannya cinta tanah air dan rindu padanya.โ (Badr Al-Din Al-Aini, Umdatul Qari Syarh Shahih Bukhari, Beirut, Dar Ihyaโi Al-Turats Al-Arabi, Juz 10, hal. 135).
Imam Jalaluddin Al-Suyuthi (wafat 911 H) dalam kitabnya Al-Tausyih Syarh Jami Al-Shahih menyebutkan:
ุญูุฏููุซูููุง ุณูุนููุฏู ุจููู ุฃูุจูู ู ูุฑูููู ูุ ุฃูุฎูุจูุฑูููุง ู ูุญูู ููุฏู ุจููู ุฌูุนูููุฑูุ ููุงูู: ุฃูุฎูุจูุฑูููู ุญูู ูููุฏูุ ุฃูููููู ุณูู ูุนู ุฃูููุณูุง ุฑูุถููู ุงูููููู ุนูููููุ ููููููู: ยซููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฅูุฐูุง ููุฏูู ู ู ููู ุณูููุฑูุ ููุฃูุจูุตูุฑู ุฏูุฑูุฌูุงุชู ุงูู ูุฏููููุฉูุ ุฃูููุถูุนู ููุงููุชูููุ ููุฅููู ููุงููุชู ุฏูุงุจููุฉู ุญูุฑููููููุงยปุ ููุงูู ุฃูุจูู ุนูุจูุฏู ุงูููููู: ุฒูุงุฏู ุงูุญูุงุฑูุซู ุจููู ุนูู ูููุฑูุ ุนููู ุญูู ูููุฏู: ุญูุฑููููููุง ู ููู ุญูุจููููุง. ุญูุฏููุซูููุง ููุชูููุจูุฉูุ ุญูุฏููุซูููุง ุฅูุณูู ูุงุนููููุ ุนููู ุญูู ูููุฏูุ ุนููู ุฃูููุณูุ ููุงูู: ุฌูุฏูุฑูุงุชูุ ุชูุงุจูุนููู ุงูุญูุงุฑูุซู ุจููู ุนูู ูููุฑู. (ุฏุฑุฌุงุช): ุจูุชุญ ุงูู ูู ูุฉ ูุงูุฑุงุก ูุงูุฌูู ุ ุฌู ุน “ุฏุฑุฌุฉ”ุ ููู ุทุฑููุง ุงูู ุฑุชูุนุฉุ ูููู ุณุชู ูู: “ุฏูุญุงุช” ุจุณููู ุงููุงูุ ูุญุงุก ู ูู ูุฉ ุฌู ุน ุฏูุญุฉุ ููู ุงูุดุฌุฑุฉ ุงูุนุธูู ุฉ. (ุฃูุถุน): ุฃุณุฑุน ุงูุณูุฑ. (ู ููู ุญูุจูููุง) ุฃู: ุงูู ุฏููุฉูุ ูููููู ู ูุดูุฑููุนููููุฉู ุญูุจูู ุงูููุทููู ูุงูุญููููู ุฅููู
Artinya: โBercerita kepadaku Saโid ibn Abi Maryam, bercerita padaku Muhammad bin Jaโfar, ia berkata: mengkabarkan padaku Humaid, bahwasannya ia mendengan Anas RA berkata: Nabi SAW ketika kembali dari bepergian, dan melihat tanjakan-tanjakan Madinah beliau mempercepat laju untanya. Apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkanya. Berkata Abu Abdillah: Harits bin Umair, dari Humaid: beliau menggerakkannya (untuk mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah. Bercerita kepadaku Qutaibah, bercerita padaku Ismail dari Humaid dari Anas, ia berkata: dinding-dinding. Harits bin Umair mengikutinya.โ (Jalaluddin Al-Suyuthi, Al-Tausyih Syarh Jami Al-Shahih, Riyad, Maktabah Al-Rusyd, 1998, Juz 3, hal. 1360).
Sependapat dengan Ibn Hajar Al-Asqalany, Imam Suyuthi di dalam menjelaskan hadits sahabat Anas di atas, memberikan komentar: di dalamnya (hadits tersebut) terdapat unsur disyariโatkannya cinta tanah air dan merindukannya.
Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Syekh Abu Al Ula Muhammad Abd Al-Rahman Al-Mubarakfuri (wafat 1353 H), dalam kitabnya Tuhfatul Ahwadzi Syarh at-Tirmidzi (Beirut, Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, Juz 9, hal. 283) berikut:
ููููู ุงููุญูุฏููุซู ุฏูููุงููุฉู ุนูููู ููุถููู ุงููู ูุฏููููุฉู ููุนูููู ู ูุดูุฑููุนููููุฉู ุญูุจูู ุงููููุทููู ููุงููุญูููููู ุฅููููููู .
Hadits berikutnya yang menjadi dalil cinta tanah air yaitu hadits riwayat Ibn Ishaq, sebagimana disampaikan Abu Al-Qosim Syihabuddin Abdurrahman bin Ismail yang masyhur dengan Abu Syamah (wafat 665 H) dalam kitabnya Syarhul Hadits al-Muqtafa fi Mabโatsil Nabi al-Mushtafa berikut:
ููุงูู ุงูุณููููููููู: ” ููููู ุญูุฏูููุซู ููุฑูููุฉู ุฃูููููู ููุงูู ููุฑูุณูููู ุงูููู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู – ููุชูููุฐููุจููููููุ ููููู ู ูููููู ูููู ุงููููุจูููู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู – ุดูููุฆุงูุ ุซูู ูู ููุงูู: ููููุชูุคูุฐููููููููุ ููููู ู ูููููู ุงููููุจูููู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู – ุดูููุฆุงูุ ุซูู ูู ููุงูู: ููููุชูุฎูุฑูุฌููููููุ ููููุงูู: ูุฃูู ู ูุฎูุฑูุฌูููู ููู ูุ ููููู ููุฐูุง ุฏูููููู ุนูููู ุญูุจูู ุงููููุทููู ููุดูุฏููุฉู ู ูููุงุฑูููุชููู ุนูููู ุงููููููุณู.
โAl-Suhaily berkata: Dan di dalam hadits (tentang) Waraqah, bahwasanya ia berakata kepada Rasulullah SAW; sungguh engkau akan didustakan, Nabi tidak berkata sedikitpun. Lalu ia berkata lagi; dan sungguh engkau akan disakiti, Nabi pun tidak berkata apapun. Lalu ia berkata; sungguh engkau akan diusir. Kemudian Nabi menjawab: โApa mereka akan mengusirku?โ. Al-Suhaily menyatakan di sinilah terdapat dalil atas cinta tanah air dan beratnya memisahkannya dari hati.โ (Abu Syamah, Syarhul Hadits al-Muqtafa fi Mabโatsil Nabi al-Mushtafa, Maktabah al-Umrin Al-Ilmiyah, 1999, hal. 163).
Abdurrahim bin Husain Al-Iraqi (wafat 806 H) di dalam kitabnya Tatsrib fi Syarh Taqribil Asanid wa Tartibil Masanid, pada hadits yang sama, juga mengutip pendapatnya Al-Suhaily:
ููููุงูู ุงูุณููููููููููู ููู ููุฐูุง ุฏูููููู ุนูููู ุญูุจูู ุงููููุทููู ููุดูุฏููุฉู ู ูููุงุฑูููุชููู ุนูููู ุงููููููุณู.
Artinya: โAl-Suhaily berkata: di sinilah terdapat dalil atas cinta tanah air dan beratnya memisahkannya dari hati.โ (Abdurrahim Al-Iraqi, Tatsrib fi Syarh Taqribil Asanid wa Tartibil Masanid, Beirut, Dar Ihyaโi Al-Turats Al-Arabi, Juz 4, hal. 196).
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa cinta tanah air memiliki dalil yang bersumber dari Qurโan dan Hadits.
Sebagaimana ditegaskan oleh para ulama seperti; Al-Hafizh Ibn Hajar al-Asqalany, Imam Jalaluddin al-Suyuthi, Abdurrahim al-Iraqi, Syekh Ismail Haqqi al-Hanafi, dan yang lainnya.
Sehingga vonis cinta tanah air yang tidak berdalil adalah tidak benar. (*)
Artikel ini merujuk kepada NU Online dengan judul : Dalil-dalil Cibta Tanah Air dari Al-Quran dan Hadist