MEDIKITA.COM – Kepala Badan Pelaksana (Kalaksa) BPBD Mentawai, Novriadi mengatakan bahwa banyak penduduk mengungsi akibat Gempa dengan Magnitudo 6.4 SR, yang mengguncang kepulauan Mentawai pagi tadi.
Diperkirakan ada sekitar 494 Kepala Keluarga (KK) atau 2.326 jiwa saat ini sedang berada di 3 titik pengungsian. Terdiri dari 1.188 orang perempuan dan 1.138 orang laki-laki.
Ia mengatakan semua pengungsi berasal dari 7 dusun yang ada di Desa Simelegi, Kecamatan Siberut Barat. Yaitu Dusun Saboilogkat, Sute’uleu, Muara Selatan, Muara Utara, Betaet Utara, Betaet Selatan, dan Sakaldhat.
Tidak ada laporan korban jiwa akibat bencana ini, namun beberapa bangunan fasilitas umum mengalami kerusakan. Diantaranya gedung sekolah SD dan SMP, Gereja Katolik, Puskesmas dan Kantor Camat Siberut Barat.
Berdasarkan kondisi sementara pascagempa tadi, Ketua PMI Sumbar, Aristo Munandar menyiagakan personil.
Aristo meminta personil, baik provinsi maupun yang berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk terus memantau kondisi wilayah terdampak gempa bumi.
“Beberapa Relawan PMI sudah berasa dilokasi untuk melaporkan situasi dan Posko PMI Sumbar saat ini juga standby, memantau kondisi disana,” Jelasnya.
Aristo juga mengatakan pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BPBD dan mitra PMI lainnya untuk mendapatkan laporan terkini keadaan warga yang mengungsi akibat gempa.
“Kita sedang mengumpulkan data, apa yang bisa PMI bantu untuk masyarakat disana” Tambah Aristo.
Hingga pukul 18:11 WIB,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa telah terjadi gempa susulan sebanyak dua kali.
Gempa berkekuatan 4.0SR terjadi pada pukul 17:58 WIB. Tak lama berselang pukul 18:11 WIB warga kembali merasakan goncangan gempa dengan kekuatan 4.5 SR. (CLo)